MUSIBAH MEMBAWA NIKMAT
Orang cerdik akan berusaha merubah kerugian menjadi keuntungan, sedangkan orang bodoh akan membuat sesuatu musibah menjadi bertumpuk dan berlipat ganda.
Ketika Rasulullah saw diusir dari Makkah, beliau memutuskan untuk menetap di Madinah da kemudian berhasil membangunnya menjadi sebuah Negara yang sangat akrab ditelinga dan mata sejarah.
Ahmad Ibnu Hambal pernah dipenjara dan dihukum dera, tetapi karenanya pul ia kemudian menjadi imam salah satu mazhab.
As-Sarakhi pernah dikurung didasar sumurselama bertahun-tahun, tetapi ditempat itulah ia berhasilmengarang buku sebanyak dua puluh jilid.
Ibnu Taimiyah pernah dipenjara tapi justru dipenjara itulah ia banyak melahirkan karya.
Dan banyak lagi contoh orang-orang terkenal sebabnya berawal ketika mereka mendapat musibah dan mereka bisa menjadikan musibah itu sebagai suatu tantangan, bukan suatu hambatan. Mereka mampu merubah musibah itu menjadikannya sebagai nikmat.
Begitulah, ketika tertimpa musibah, kita harus melihat sisi baiknya, yaitu sisi yang paling terang darinya. Ketika seseorang member anda segelas lemon, andaperlu menambahkan sesendok gula kedalamnya. Ketika mendapatkan hadia seekor ular dari orang, ambil saja kulitnya yang mahal dan tinggalkan bagian tubuhnya yang tak berguna. Ketika disengat Kala Jengking, ketahuilah bahwasengatan itu sebenarnya memberikan kekebalan pada tubuh kita dari bahaya bisa ular.
Kendalikan diri anda dalam berbagai kesulitan yang anda hadapi. Dengan begitu, anda akan dapat mempersembahkan bunga Mawar dan Melati yang harum kepada kami.
“ Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu”(QS. Al Baqarah,216)
Begitulah sebaliknya kita selalu melihat sisi lain dari kejadian yang menimpa diri kita, sebab belum tentu semuanya menyedihkan, pasti ada kebaikan, secercah harapan, jalan keluar, serta pahala
dikutip dari : Fikrah Buletin Muhibbin Edisi 82