Baru-baru ini beberapa acara sering menghadirkan segmen menari atau goyangan dalam acaranya. Sebelumnya di bulan Ramadhan Caesar populer dengan goyangannya hingga membuat para penggilanya seakan ingin bergoyang menuruti apa yang digayakan Caesar saat mendengar lagu yang identik dengan goyang Caesar tersebut. Sekarang yang baru-baru ini booming adalah Goyang Oplosan yang dipopulerkan oleh Soimah dalam acara YKS.
Tak berapa lama setelah booming, Goyang Oplosan tersebut kini menuai kecaman dari organisasi keagamaan, FPI. Pihak FPI menilai bahwa goyangan yang disebut dengan nama Goyang Oplosan tersebut karena terindikasi gerakan-gerakan erotis.
Mendapat kecaman dari FPI sepertinya Soimah lantas tidak ingin terlalu lama mempermasalahkan akan kecaman tersebut. Dirinya pun langsung merubaha gaya goyangan Oplosan miliknya tersebut.
Sebelumnya, memang kita ketahui bersama bahwa Goyang Oplosan ini sendiri dipopulerkan oleh Soimah di acara Yuk Keep Smile atau YKS. Melalui program televisi tersebut, goyangan ini pun dari ke hari semakin terkenal dan hampir semua masyarakat Indonesia mengetahui gerakan pada Goyang Oplosan tersebut.
Akan tetapi, populernya Goyang Oplosan ini pun kemudian menjadi kontroversi manakala pihak FPI menilai bahwa goyang tersebut tidak pantas untuk disukai banyak orang. Bahkan FPI mengecam Goyang Oplosan tersebut karena berbau gerakan-gerakan yang tidak pantas atau erotis.
“Itu merusak moral, semua goyang yang berbau seks,” kata Ketua FPI DKI JAKARTA Habib Selon seperti dikutip dari situs media online Okezone.
Tidak hanya mengecam gerakannya, pihak FPI pun menilai bahwa goyang Oplosan dapat merusak moral mental dari anak-anak di negeri ini. Selain itu, penayangan program ini pun seharusnya disadari dapat meresahkan. Pasalnya tayang pada jam-jam anak-anak sekolah untuk belajar.
“Apapun itu, mau film, sinetron apapun tayangan televisi. TV manapun juga, apabila menayangkan yang melecehkan agama, syariat Islam akan kita protes keras. Apalagi kalau menampilkan goyangan-goyangan yang menjadi berbau seks, itu merusak moral anak bangsa,” beliau menambahkan, ”Jangan kira kita diam, kami dapat laporan dari masyarkat juga, kita akan protes keras.”
Menanggapi respon dari pihak FPI, Soimah pun berkomentar bahwa jika memang kita ingin joget, harusnya fikiran yang joget itu juga harus bersih, dengan kata lain otaknya harus juga bersih. Sebaliknya, jika otaknya memang tidak bersih atau kotor duluan pastinya jogetnya juga akan ikut kotor.
Sejalan dengan kecaman dari pihak FPI tersebut, Soimah pun langsung mengeluarkan Goyang Oplosan dalam versi yang baru. Dimana tidak ada lagi gerakan-gerakan yang dianggap berbau erotis tersebut. Versi terbaru dari goyang oplosan kini lebih meniru kepada gaya orang mencangkul.