Tito Refra Kei dan Ratim,
seorang pemilik warung kopi tewas ditembak pria misterius pada Jumat
malam tanggal 31 Mei 2013, sekitar pukul 20.00 WIB. Pelaku menembak
keduanya dari jarak yang cukup dekat yakni sekitar dua hingga lima
meter.
Saat kejadian berlangsung, teman-teman Tito yang saat itu
sedang bermain kartu dengannya sempat kebingungan untuk melawan, bahkan
satu diantara mereka lari ke tempat yang banyak warga berkumpul untuk
meminta bantuan.
"Tapi ada kejanggalan, biasanya tanah kosong di
samping warung kopi digunakan warga untuk bermain bola pada malam hari,
saat kejadian ini kebetulan tidak ada yang main, diduga hanya mereka
berlima yang berada di sekitar tempat kejadian," kata Kasubdit Kejahatan
dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun
Komisaris Besar Helmi Santika, Selasa 4 Juni 2013.
Selain itu
juga, saat terdengar suara tembakan dua kali, warga yang ada di teras
rumah langsung masuk ke dalam karena takut menjadi sasaran. Gery, teman
Tito juga sempat berteriak minta tolong, tetapi tidak ada warga sekitar
yang membantu.
Kejanggalan lainnya, sesaat sebelum penembakan
warga yang tinggal di perumahan jalan penghubung antara Jalan Titian
Indah dengan Harapan Jaya tidak mendengar adanya suara kendaraan yang
berhenti.
"Kami sudah tanya warga sekitar, di sana memang
terbilang sepi. Mereka katakan tidak mendengar suara motor. Diduga
eksekutor meninggalkan kendaraannya dalam jarak 20 meter dari lokasi,
semua keterangan masih kami dalami," jelas Helmi.
Kapolres Kota
Bekasi,
Komisaris Besar Priyo Widianto saat mendatangi lokasi kejadian
mengatakan, dari keterangan saksi sementara pelaku menggunakan jaket
warna hitam dan menggunakan helm tertutup. Tetapi di sekitar lokasi
tidak ditemukan adanya kendaraan bermotor kecuali motor milik Tito Kei.
Pelaku, lanjut dia, berjalan menuju lokasi dan langsung menembak Tito. Penyidik menduga sasaran dalam peristiwa ini adalah Tito dan temannya,
Gery.