Info-Yazid.com│Kita semua tahu bahwa rencana pemerintah untuk membua
t Dilema Seluruh elemen masyarakat. Pasalnya dapat dipastikan bahwa apabila harga BBM naik, otomatis seluruh harga kebutuhan lainnya pun ikut naik. Sebut saja bahwa hal, naiknya harga BBM naik membuat biaya produksi meningkat sehingga hasil produksi pun ikut meningkat.
Oleh karena hal itulah yang membuat para mahasiswa dan seluruh bagian masyarakat lainnya melakukan aksi demo. Demo yang terkadang membuat masyarakat malu. Karena niatnya untuk membela kepentingan rakyat, namun mengindahkan hal-hal baik dari niatnya tersebut. Yaitu dengan melakukan pengrusakan, anarkis dan dosa-dosa lainnya.
Dalam hal ini, saya harapkan para pendemo bisa meminta maaf kepada rakyat karena ego mereka sudah mengecewakan rakyat yang benar-benar harusnya bertindak seperti itu. Bagi para Mahasiswa minta maaf kepada orang tua masing-masing.
Namun, walaupun demikian tidak ada kata lain yang bisa dilakukan kecuali demo dan berharap aspirasi mereka bisa di dengar. Demotersebut mengalami puncaknya pada Jum'at 30 Maret 2012 kemaren.
Memuncaknya aksi demo tersebut dikarenakan pada hari itu seharusnya ketetapan naik atau tidaknya harga BBM itu disahkan oleh DPR. Rapat tersebut di akhiri dengan system voting.
Adapun voting tersebut dilakukan dengan 2 opsi yaitu:
1. Tidak ada perubahan apa pun pada pasal 7 ayat 6 UU APBN 2012, yang isinya tidak memperbolehkan pemerintah menaikan harga BBM tahun ini
2. Menerima penambahan pasal 7 ayat 6a yang isinya adalah memperbolehkan pemerintah mengubah harga BBM, jika harga minyak mentah (Indonesia Crude Price/ICP) mengalami kenaikan atau penurunan rata-rata 15% dalam waktu 6 bulan.
Hasilvoting tersebut adalah:
· 356 anggota DPR menyetujui opsi kedua
· 82 anggota DPR menyetujui opsi pertama
Dengan demikian berarti bahwa harga BBM tidak naik per 1 April namun, pemerintah dapat menaikan harga BBM sewaktu-waktu tanpa persetujuan DPR lagi.
Keputusan tersebut dianggap sebagai keputusan politik. Karena pada saatnya kelak kenaikan harga BBM mungkin bisa dilakukan. Tanpa adanya campur tangan oleh DPR lagi. Otomatis mereka terbebas dari anggapan tidak mendengar aspirasi rakyat. Atau apapun itu.
Hal ini ditambah dengan sebelum voting berlangsung, ada fraksi yang membelot. Yang asalnya mendukung kenaikan BBM, dengan sangat lantang menolak harga BBM naik. Hal ini menimbulkan asumsi berbeda di kalangan pengamat politk yaitu mereka hanya ingin tidak terlihat buruk di depan masyarakat.
Akhirnya saya Cuma berharap, hasil keputusan voting tersebut bisa membawa Indonesia menjadi Negara yang sejahtera, rukun dan damai. Yang penting damai saja, karena buat apa makmur kalau nantinya masyarakat bisa saling musuh-musuhan.