Info-Yazid.com—Pada kesempatan kali ini saya akan membahas
mengenai 2 cerita rakyat yang hampir sama atau mirip. Bahkan menurut saya,
jalan ceritanya sama. Yaitu, mengenai seorang anak durhaka pada ibunya sehingga
di kutuk menjadi batu. Ceriata apakah itu? Yups, bener banget, sesuai judulnya
di atas yaitu, Malin Kundang dan juga Raden Pengantin. Kalau Malin
Kundang itu sudah gak usah saya ceritakan lagi, karena hampir semua rakyat
Indonesia yang pernah sekolah pasti tahu cerita rakyat ini, bahkan semua yang
menyangkut tentang Malin Kundang ini.
Tapi, bagaimana dengan Raden Pengantin? Apa anda tahu? Mari saya
ceritakan dimana cerita ini terjadi. Ceritanya berasal dari sebuah desa yang
bernama Pagat kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai
Tengah. Yaitu sebuah desa yang terletak di kawasan Kalimantan Selatan,
Indonesia.
Berbeda dengan Malin Kundang, yang menjadi daya tarik cerita
rakyat Malin Kundang ini adalah wahana wisata alamnya. Sudah pernah
kesana? Kalau belum saya sarankan yang punya uang lebih berangkat kesana deh,
biar bisa membuktikan dan menikmati keadaan alamnya.
Sedikit deskripsi dari saya,
tempat wisata alamnya memiliki luas ±2KM2
yang di dalamnya terdapat sungai yang mengalir, pemandangan gunung batu, yang
dipercaya Masyarakat sekitar sebagai kapal dari Raden Pengantin yang
telah menajdi batu dan terbelah, dan konon katanya, belahan dari kapal itu
terletak di desa Sumsum kecamatan Tebing Tinggi kabupaten Balangan
yang juga terletak di Kalimantan Selatan. Sarana pendukung wisata yang
terdapat disana meliputi pesanggrahan yang dibuat untuk tempaat istirahat
wasatawan yang kecapean setelah menikmati berwisata di sana, taman bermain
anak, kamar ganti (buat yang mau berenang), dll.
Kegiatan yang bisa dilakukan disana selain mengetahui alur dan kejadian
serta melihat peninggalan cerita yang dipercaya masyarakat sekitar, anda juga
bisa berenang di aliran sungai yang masih alami, menikmati keindahan alamnya,
dan juga yang lebih menantang adalah memanjat ke puncak gunung batu (Kapal
Raden Penganten) yang disebut Puncak Sarigading serta masih banyak lagi
yang lainnya.
Kira-kira cukup segitu dulu mengenai review saya mengenai 2 cerita
rakyat yang memiliki cerit yang sama namun tokoh dan tempat kejadian berbeda.
Mungkin ada pertanyaan kenapa Malin Kundang tidak begitu di review?
Jawab saya "karena anda mungkin lebih bisa mencertakan dan mereview lebih
dari saya". Dan kenapa banyak menceritakan tentang Raden Pengantin?
Jawab saya adalah "Karena saya pernah berlibur di wisata alam tersebut,
dan saya mengakui bahwa disana pemandangannya memang indah dan yang pasti saya
berasal dari daerah yang sama dengan tempat kejadian cerita rakyt ini"