PERANAN GURU BK DALAM PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN
KEPADA SISWA DI SMK MUDA KRIATIF BARABAI
A. Latar Belakang Masalah
Bimbingan dan konseling di sekolah merupakan komponen yang sangat penting besar peranannya dalam usaha guru untuk meningkatkan mutu pendidikan para peserta didik, karena bimbingan dan konseling melaksanakan pembimbingan dan pengarahan secara langsung terhadap belajar siswa.
Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyatakan bahwa: “Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kriatif, mandiri dan mejadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab”. (Fokus Media, 2003 : 7)
Berdasarkan pernyataan di atas, pencapaian tujuan pendidikan nasional tersebut tergantung dari pendidikan di sekolah, khususnya pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas yang disertai dengan pelaksanaan layanan dan konseling yang baik di sekolah tersebut akan mampu untuk memberikan bimbingan dan arahan terhadap cara belajar siswa yang baik pula. Dan para siswa aka selalu merasa termotivasi untuk belajar di sekolah maupun di rumah.
Sebagian besar para siswa beranggapan bahwa keberadaan bimbingan dan konseling di sekolah sangat membantu dalam usaha mengatasi kesulitan belajar. Berdasarkan penjajakan sebagian siswa ada juga yang menganggap bahwa apabila salah satu dipanggil oleh petugas Bimbingan dan Konseling (BK) berarti siswa tersebut memiliki masalah dengan sekolah atau gurunya.
Bertolak dari latar belakang di atas, peneliti ingin meneliti sejauhmana pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling pada SMK Muda Kriatif Barabai“PERANAN GURU BK DALAM PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KEPADA SISWA DI SMK MUDA KRIATIF BARABAI”.
B. Rumusan dan Batasan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Peranan Guru BK dalam pemberian layanan bimbingan kepada siswa di SMK Muda Kriatif Barabai?”
2. Batasan Masalah
Luas cakupan bahasan masalah yang di angkat dalam skripsi ini, penulis perlu memberikan batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penulisan ini adalah tentang peranan Guru BK dalam pemberian layanan bimbingan kepada siswa di SMK Muda Kriatif Barabai.
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitiansan
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menetahui peranan guru BK dalam pemberian layanan bimbingan kepada siswa di SMK Muda Kriatif Barabai.
2. Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat berguna :
a. Bagi para petugas bimbingan dan konseling yang bertugas memberikan layanan bimbingan kepada siswa di SMK Mda Kriatif Barabai agar dapat dijadikan masukan dan informasi dalam melaksanakn layanan tersebut secara baik dan benar.
b. Bagi almameter, khususnya mahasiswa FKIP UVAYA program studi bimbingan dan konseling hasil penelitian ini dapat dijadikan studi perbandingan dalam rangka melaksanakan penelitian dan pengembangan pengetahuan yang ada hubungannya dengan bimbingan dan konseling.
D. Penjelasan Istilah
Agar terhindar dari kesalahpahaman, maka perlu adanya penjelasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Peranan adalah pola tingkah laku yang diharapkan dari seseorang dengan kedudukan atau posisi dalam situasi sosial, organisasi, pekerjaan tertentu. (Kamus istilah bimbingan konseling. 2005).
2. Pelaksanaan adalah pembuatan usaha, melaksanakan usaha, dan sebagainya. (Hadari Nawawi, 1987 : 9)
Pelaksanaan yang dimaksud disini adalah pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling pada SMK Muda Kriatif Barabai.
3. Bimbingan adalah suatu pemberitahuan kepada peserta didik yang bermasalah agar dapat menentukan jati dirinya, sehingga mampu mengembangkan potensinya. Senada dengan pendapat di atas Dewa Ketut Sukardi mengatakan:
Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada seseorang agar mampu memperkembangkan potensi ( bakat, minat, dan kemampuan ) yang dimiliki, mengenai diri sendiri, mengatasi persoalan-persoalan sehingga mereka dapat menentukan jalan hidupnya secara tanggung jawab tanpa bergantung pada orang lain. (Dewa Ketut Sukardi, 1983: 3 )
4. Konseling
Konseling ,kadang disebut penyuluahan,adalah suatu bentuk bantuan. Konseling merupakan suatu proses pelayanan yang melibatkan kemampuan profesioanal pada pemberian layanan.
5. Sekolah Menengah Kejuruan
Sekolah Menengah kejuruan (SMK) adalah suatu pendidikan formal tingkat lanjutan dan memakai kurikulum pendidikan nasional serta dikelola oleh Dinas Pendidikan dalam melaksanakan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan.
E. Anggapan Dasar
1. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh setiap sekolah, karena bimbingan dan konseling sebagai komponen penunjang terhadap kelancaran proses belajar mengajar.
2. Petugas bimbingan dan konseling bertugas melakukan arahan dan petunjuk serta pesan-pesan kepada setiap siswa bagaimana cara belajar yang baik dan benar, bagaimana cara mengikuti pelajaran yang sedang diberikan oleh guru di kelas, bagaimana cara memilih dan bergaul dengan baik, serta cara bertindak, sikap dalam kehidupan sehari-hari dan lain-lain.
3. Dengan adanya pemberian layanan bimbingan dan konseling yang baik dan benar serta terus menerus, maka para siswa akan mudah untuk mengikuti pelajaran, memahami dan mengerti pelajaran yang diberikan oleh guru di kelas. Mampu belajar di rumah dengan teratur, mampu memilih dan bergaul yang baik dan lain-lain.
F. Metodologi Penelitian
1. Tempat Penelitian
Lokasi yang dijadikan sarana penelitian adalah SMK Muda Kriatif Barabai, dipilih tempat ini atas dasar:
a. Masalah yang akan diteliti terdapat di SMK Muda Kriatif Barabai, yaitu tentang pemberian layanan bimbingan dan konseling oleh petugas bimbingan dan konseling pada siswa kelas XI TP A
b. Adanya dukungan dan kesediaan dari kepala SMK Muda Kriatif Barabai beserta guru dan seluruh staf untuk membantu memberikan data serta informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.
2. Objek dan Subjek Penelitian
a. Objek penelitian
Yang menjadi objek/sasaran dalam penelitian ini adalah pemberian layanan bimbingan dan konseling oleh petugas bimbingan dan konseling terhadap para siswa pada SMK Muda Kriatif Barabai Tahun Pelajaran 2011/2012.
b. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah para siswa kelas XI TP A SMK Muda Kriatif Barabai Tahun Pelajaran 2011/2012.
3. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi Penelitian
Yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa SMK Muda Kriatif Barabai.
b. Sampel Penelitian
Sampel adalah sejumlah individu yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi. (Sustrisno Hadi, 1991: 220)
Mengingat jumlah populasi dalam penelitian ini cukup banyak, maka dilakukan penarikan sampel dari semua populasi. Untuk itu, penelitian ini ditetapkan pada satu kelas saja, yaitu kelas X TP A yang ditarik untuk menjadi sampel penelitian sebanyak 36 orang siswa.
4. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode deskriptif yaitu metode penelitian yang ditunjukkan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Kemudian disusun dan diinterpretasikan untuk mendapat kesimpulan. Penggunaan metode ini sesuai dengan pendapat Winarso Surakhmad yang menyatakan bahwa “metode deskriptif ini memuaskan diri pada masalah yang ada pada masa sekarang (masalah yang actual) dan metode ini meliputi pengumpulan, penyusunan, pengenalan, penganalisaancdan interpretasi data yang diperlukan”. (Winarso Surakhad, 1978: 122). Hal ini ditetapkan pula oleh Sumandi Suryabrata yang mengatakan bahwa: “Tujuan penelitian / metode deskriptif adalah untuk membuat pencandraan sistematik, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi/daerah tertentu”. (Sumardi Suryabrata, 1995: 18)
Dari uraian tersebut di atas, maka deskriptif yang di gunakan dalam penelitian ini diharapkan dapat mencari data tentang bagaimana pemberian layanan bimbingan dan konseling pada SMK Muda Kriatif Barabai.
5. Alat Penggali Data
Adapun alat penggali data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Angket
Angket digunakan sebagai alat penggali data utama, dengan tujuan untuk menggali data tentang pemberian bimbingan dan korelasi pada SMK Muda Kriatif Barabai.
b. Dokumentar
Alat penggali data berupa dokumentar ini adalah untuk melakukan pencatatan terhadap nama kelas, nama siswa, dan alamat siswa.
c. Wawancara
Selain penggali data angket dan dokumentar dalam penelitian ini juga digunakan alat penggali data dan wawancara. Hal ini untuk menjaring data dan informasi yang belum dapat terjaring baik melalui angket maupun dokumentar tentang pemberian bimbingan dan konseling terhadap siswa kelas X SMK Muda Kriatif Barabai.
Untuk melakukan penghitungan prosentasi pengolahan dan analisis data menggunakan rumus sebagai berikut:
P = f
Keterangan:
P = Prosentasi
F = Frekuensi
N = jumlah subjek
Selanjutnya dari responden yang diperoleh untuk memberikan interprestasi dalam pedoman yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 1
NILAI PRESENTASI YANG DIINTERPRETASIKAN
KE DALAM NILAI KUANTITATIF
| No. | Kriteria Prosentasi | Nilai kuantitatif |
| 1 | 0% | Tidak ada |
| 2 | 01 - 20% | Sebagian terkecil |
| 3 | 21 - 40% | Sebagian kecil |
| 4 | 41 - 60% | Cukup besar |
| 5 | 61 - 80% | Sebagian besar |
| 6 | 81 - 90% | Sebagian terbesar |
| 7 | 100% | Seluruhnya |
(Depdekbud, 1992: 36)
G. Sistematika Penulisan Skripsi
BAB I. Bab ini berisi tentang Pendahuluan yang mengandung Latar Belakang Masalah dan Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian , Jadwal Kegiatan dan Sistematika Penulisan.
BAB II berisi Landasan Teori, memuat pembahasan Peran Guru Pembimbing; Pengertian Guru Pembimbing, Syarat-syarat Guru Pembimbing, Tugas Guru Pembimbing, Kompetensi Guru Pembimbing, Masa Remaja Manusia; Masa Remaja dan Perkembangannya, Ciri-ciri Masa Remaja, Tugas Perkembangan Masa Remaja, Faktor yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan, Teori Behaviouristik Dalam Proses Belajar.
BAB III berisi pembahasan tentang Metode Penelitian, memuat Pendekatan Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Populasi Sampel, Variabel Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data
BAB IV berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan, memuat Gambaran Umum Subyek / Obyek Penelitian, Penyajian Data Hasil Penelitian, Analisa Data, Pelaksanaan Penelitian
BAB V Penutup, memuat Kesimpulan dan Saran. Untuk halaman terakhir berisi Daftar Pustaka dan Lampiran