Perjalanan sebuah kamus adalah sebuah perjalanan yang panjang. Tidak seperti buku-buku biasa, kamus membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya ekstra. Membuat kamus, karena itu, adalah sebuah pengorbanan yang tak tanggung-tanggung.
Oxford English Dictionary adalah kamus besar yang menginventarisasi kosakata bahasa Inggris. Usaha penyusunannya dimulai sejak 1879, ketika Philological Society of London secara resmi menunjuk Sir James Murray untuk mengepalai proyek itu. Rencana mereka, kamus yang dimaksud akan selesai dalam tempo empat sampai sepuluh tahun. Dan Oxford University Press bersedia untuk menerbitkannya dalam beberapa jilid tebal.
Pada tahun 1927 kamus yang dimaksud dalam proyek itu tuntas. Butuh waktu lebih dari 40 tahun dalam dua belas jilid tebal agar proyek inventarisasi kosakata bahasa Inggris itu tuntas.
Dalam jilid-jilid raksasa itu terdapat 414.825 kata yang telah didefinisikan tim penyusun, juga 227.779.585 huruf dan angka. Dari semua itu, ternyata, masih saja terdapat satu kata yang terlupakan untuk dimuat: bondmaid.
Proses penyusunan dilakukan oleh sebuah tim besar yang bekerja dalam satu bangunan khusus. mereka dibantu oleh relawan-relawan untuk membaca buku-buku berbahasa Inggris yang diterbitkan sejak abad ke-16 dan menginventarisasi kosakata-kosakata dalam buku-buku tersebut.
Slip-slip yang ditulis itu dikirimkan ke alamat tim penyusun.
Dari kiriman-kiriman tersebut, tim penyusun akan menyortir slip-slip yang masuk.
Dari sekian banyak relawan yang membaca dan menginventarisasi kosakata, Dr. Minor adalah relawan yang memiliki sumbangsih besar untuk penyusunan kamus tersebut. Ia bekerja tidak seperti relawan-relawan lain: ia memiliki metode sendiri yang lebih praktis dan rapi. Pada akhirnya, sering kali tim penyusun balik menanya satu kata atau bahkan meminta kiriman entri kata tersebut berikut dengan kutipan-kutipan penggunaannya dalam satu kalimat.
Dengan demikian, kerja mereka seperti kita ketika mencari arti kata atau padanan kata dalam kamus digital yang ada di komputer.
Ketika seseorang menulis tentang fakta itu di satu suratkabar di Inggris pada tahun-tahun belasan di abad keduapuluh, kontan hal itu mengundang cemoohan dan menganggapnya sebagai sebuah dongeng belaka. Di Amerika Serikat, artikel tentang fakta tersebut dipublikasikan pertama kali pada 1915 di suatu suratkabar dan mengundang banyak perhatian dari pembaca. Mereka menganggap artikel itu sebagai bacaan yang menghibur di tengah kecamuk Perang Dunia I.
source : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10507987